Selasa, 24 Desember 2013

MAKNA TEMBANG DHOLANAN

      A. TEMBANG DHOLANAN "ILIR-ILIR"


Dalam syair tembang dolanan yang berjudul Ilir-ilir mengandung makna religius (keagamaan).      Sedangkan maksud yang terkandung dalam tembang tersebut adalah kita sebagai umat manusia diminta bangun dari keterpurukan untuk lebih mempertebal iman dan berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru. Meminta Si anak gembala untuk memetikkan buah blimbing yang diibaratkan perintah salat lima waktu. Yang ditempuh dengan sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Meskipun ibarat pakaian kita terkoyak lubang sana sini, namun kita sebagai umat diharapkan untuk memperbaiki dan mempertebal iman dan taqwa agar kita siap memenuhi panggilan Ilahi robbi.

B. TEMBANG DHOLANAN PADANG BULAN

Dalam tembang dolanan padang bulan mengandung makna religius (kagamaan). Maksud dari tembang dolanan tersebut adalah kita hendaknya bersyukur kepada yang Maha Kuasa untuk menikmati keindahan alam. Untuk menunjukkan rasa syukur itu kita diharapkan tidak tidur terlalu sore karena kita bisa melaksanakan ibadah di waktu malam.
 
C. TEMBANG DHOLANAN DHONDHONG APA SALAK

Dalam syair tembang dolanan ini kita dihadapkan pada dua pilihan. Ibarat buah kedondong yang bagian luarnya halus tetapi bagian dalamnya kasar dan tajam, dan sebaliknya buah salak yang bagian luarnya kasar ternyata bagian dalamnya halus. Di sini kita dihadapkan pada dua karakter, Lebih baik kita berbuat yang baik secara lahir maupun batin seperti buah duku, daripada kita berbuat yang dari luar kelihatan bagus tetapi di dalamnya kasar dan tajam seperti buah kedondon. Demikian sebaliknya, lebih baik kita berbuat terlihat kasar dari luar tetapi dalamnya halus seperti buah salak. Berbuatlah sesuatu yang baik dan tidak menyakitkan, baik itu secara lahir maupun batin. Sedangkan syair andhong apa mbecak, mlaku dimik-dimik mempunyai maksud memilih salah satu makna yang dimaksud dalam syair tersebut . Andong adalah sebuah kendaraan angkutan yang menggunakan tenaga hewan sebagai penariknya, sedangkan becak adalah kendaraan angkut yang memanfaatkan tenaga manusia sebagai pendorongnya. Dalam syair ini terdapat nilai budi pekerti kemandirian, kita tidak boleh menyusahkan orang lain atau makhluk lain, kita harus hidup mandiri, berjalan di atas kaki sendiri meskipun pelan-pelan dan tertatih-tatih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar