1. Kendhang
Fungsi
utama dari kendhang untuk mengatur irama. Kendhang ini dibunyikan dengan
tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendhang yang kecil disebut dengan ketipung,
yang menengah disebut kendhang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi
bernama kendhang gedhe biasa disebut kendhang kalih.
2. Damung,
saron, peking
Alat
ini berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah (satu okataf)
Ditumpangkan
pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Instrumen ini ditabuh
dibuat dari kayu. Menurut ukuran dan fungsinya , terdapat 3 jenis saran :
a.
Demung
(paling besar)
Demung ini
berukuran besar dan beroktaf tengah. Demung memainkan balungan gendhing dalam
wilayahnya yang terbatas. Umumnya , satu perangkat gamelan mempunyai satu atau
dua demung. Tetapi ada gamelan dikraton yang mempunyai lebih dari dua demung.
b.
Saron
(sedang)
Alat ini
berukuran sedang dan beroktaf tinggi.
Seperti
demung, saron barung dimainkan balungan dalam wilayahnya yang terbatas. Pada
teknik tabuhan imbal-imbalan, dua saron memainkan lagu jalin-menjalin bertempo
yang cepat. Seperangkat gamelan mempunya dua saron, tetapi ada gamelan yang
mempunyai lebih dan dua saron.
c.
Peking
(paling kecil)
Berbentuk
saron yang paling kecil dan beroktaf paling tinggi. Saron penerus atau peking
ini memainkan tebuhan rangkap dua atau rangkap empat lagu balungan.
3.Gong
dan kempul
Gong
menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi keseimbangan setelah
berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang. Gong sangat penting untuk
menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri
(yaitu kalimat lagu diantara dua tabuhan gong) dinamakan gongan.
Ada
dua macam gong :
a.
Gong
ageng , dan
b.
Gong
suwukan atau gong siyem yang berukuran sendang
4. Bonang
Bonang
dibagi menjadi dua jenis yaitu bonang barung dan bonang penerus. Perbedaanya
pada besar dan kecilnya saja, dan juga pada cara memainkan iramanya.
Bonang
barung berukuran besar , beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu
instrumen-instrumen pemuka dalam ansambel. Pada jenis gendhing bonang, bonang
barung memainkan pembuka gendhing dan menuntun alur lagu gendhing. Bonang
penerus adalah bonang yang kecil, beroktaf tinggi. Pada teknik tabuhan pipilan,
irama bonang penerus memiliki kecepatan dalam bermain dua kali lipat dari pada
bonang barung.
5.Slenthem
Menurut
konstruksinya, slenthem termasuk keluarga gender malahan kadang-kadang ia
dinamakan gender panembung. Tetpai slenthem mempunya bilah banyak saron.
Slenthem beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen saron. Seperti demung
dan saron barung, slenthem memainkan lagu balungan dalam wilayahnya yang
terbatas.
6.Kethuk
dan Bonang
Kenong
merupakan satu set instrumen jenis mirip gong yang berposisi
horizontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam member
batasan struktur suatu gendhing, kenong adalah instrument kedua yang paling
penting setengah gong.
Kethuk sama dengan kenong, fungsinya juga sama dengan kenong.
Kethuk dan kenong selalu bermain jalin-menjalin, perbedaannya pada irama
bermainnya saja.
7. Gender
Instrumen terdiri dari bilah-bilah metal ditegangkan dengan tali
di atas bumbung-bumbung resonator.
Gender ini dimainkan dengan tabuh berbentuk bulat (dilingkari lapisan kain) dengan tangkai pendek.
Sesuai dengan fungsi lagu, wilayah nada, dan ukurannya, ada dua macam gender:
- gender barung dan
- gender panerus.
Gender ini dimainkan dengan tabuh berbentuk bulat (dilingkari lapisan kain) dengan tangkai pendek.
Sesuai dengan fungsi lagu, wilayah nada, dan ukurannya, ada dua macam gender:
- gender barung dan
- gender panerus.
8. Gambang
Instrumen dibuat dari bilah – bilah kayu dibingkai pada gerobogan
yang juga berfungsi sebagai resonator.Berbilah tujuh-belas sampai
dua-puluh bilah, wilayah gambang mencakup dua oktaf atau lebih.Gambang
dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan tangkai panjang biasanya dari
tanduk/sungu.Kebanyakan gambang memainkan gembyangan (oktaf) dalam gaya
pola pola lagu dengan ketukan ajeg.Gambang juga dapat memainkan beberapa
macam ornamentasi lagu dan ritme, seperti permainan dua nada dipisahkan oleh
dua bilah, atau permainan dua nada dipisahkan oleh enam bilah, dan pola lagu
dengan ritme – ritme sinkopasi
.9. Rebab
Instrumen kawat-gesek dengan dua kawat ditegangkan pada selajur
kayu dengan badan berbentuk hati ditutup dengan membran (kulit tipis) dari
babad sapi.Sebagai salah satu dari instrumen pemuka, rebab diakui
sebagai pemimpin lagu dalam ansambel, terutama dalam gaya tabuhan lirih.
Pada kebanyakan gendhing-gendhing, rebab memainkan lagu pembuka gendhing, menentukan gendhing, laras, dan pathet yang akan dimainkan.
Pada kebanyakan gendhing-gendhing, rebab memainkan lagu pembuka gendhing, menentukan gendhing, laras, dan pathet yang akan dimainkan.
10. Siter
Siter merupakan bagian ricikan gamelan yang sumber bunyinya adalah
string (kawat) yang teknik menabuhnya dengan cara di petik. Jenis instrumen ini
di lihat dari bentuk dan warna bunyinya ada tiga macam, yaitu siter, siter
penerus (ukurannya lebih kecil dari pada siter), dan clempung (ukurannya lebih
besar dari pada siter). Dalam sajian karawitan klenengan atau konser dan
iringan wayang fungsi siter sebagai pangrengga lagu.
11. Suling
Jenis instrumen gamelan lainnya yang juga berfungsi sebagai
pangrengga lagu adalah suling. Instrumen ini terbuat dari bambu wuluh atau
paralon yang diberi lubang sebagai penentu nada atau laras. Pada salah satu
ujungnya yaitu bagian yang di tiup yang melekat di bibir diberi lapisan tutup
dinamakan jamangan yang berfungsi untuk mengalirkan udara sehingga menimbulkan
getaran udara yang menimbulkan bunyi atau suara Adapun teknik membunyikannya
dengan cara di tiup. Di dalam tradisi karawitan, suling ada dua jenis, yaitu
bentuk suling yang berlaras Slendro memiliki lubang empat yang hampir sama
jaraknya, sedangkan yang berlaras Pelog dengan lubang lima dengan jarak yang
berbeda. Ada pula suling dengan lubang berjumlah enam yang bisa digunakan untuk
laras Pelog dan Slendro. Untuk suling laras Slendro dalam karawitan Jawatimuran
apabila empat lubang di tutup semua dan di tiup dengan tekanan sedang nada yang
dihasilkan adalah laras lu (3), sedangkan pada karawitan Jawatengahan lazim
dengan laras ro (2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar