Kamis, 19 Desember 2013

KARAWITAN

                       1.   Kendhang
       Fungsi utama dari kendhang untuk mengatur irama. Kendhang ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendhang yang kecil disebut dengan ketipung, yang menengah disebut kendhang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendhang gedhe biasa disebut kendhang kalih.                
                 2.  Damung, saron, peking
       Alat ini berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah (satu okataf)
Ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Instrumen ini ditabuh dibuat dari kayu. Menurut ukuran dan fungsinya , terdapat 3 jenis saran :
a.       Demung (paling besar)
Demung ini berukuran besar dan beroktaf tengah. Demung memainkan balungan gendhing dalam wilayahnya yang terbatas. Umumnya , satu perangkat gamelan mempunyai satu atau dua demung. Tetapi ada gamelan dikraton yang mempunyai lebih dari dua demung.
b.      Saron (sedang)
Alat ini berukuran sedang dan beroktaf tinggi.
Seperti demung, saron barung dimainkan balungan dalam wilayahnya yang terbatas. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, dua saron memainkan lagu jalin-menjalin bertempo yang cepat. Seperangkat gamelan mempunya dua saron, tetapi ada gamelan yang mempunyai lebih dan dua saron.
c.       Peking (paling kecil)
Berbentuk saron yang paling kecil dan beroktaf paling tinggi. Saron penerus atau peking ini memainkan tebuhan rangkap dua atau rangkap empat lagu balungan.

3.Gong dan kempul
        Gong menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang. Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri (yaitu kalimat lagu diantara dua tabuhan gong) dinamakan gongan.
Ada dua macam gong :
a.       Gong ageng , dan
b.      Gong suwukan atau gong siyem yang berukuran sendang
     4.  Bonang
        Bonang dibagi menjadi dua jenis yaitu bonang barung dan bonang penerus. Perbedaanya pada besar dan kecilnya saja, dan juga pada cara memainkan iramanya.
Bonang barung berukuran besar , beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu instrumen-instrumen pemuka dalam ansambel. Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing dan menuntun alur lagu gendhing. Bonang penerus adalah bonang yang kecil, beroktaf tinggi. Pada teknik tabuhan pipilan, irama bonang penerus memiliki kecepatan dalam bermain dua kali lipat dari pada bonang barung.
                5.Slenthem
      Menurut konstruksinya, slenthem termasuk keluarga gender malahan kadang-kadang ia dinamakan gender panembung. Tetpai slenthem mempunya bilah banyak saron. Slenthem beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen saron. Seperti demung dan saron barung, slenthem memainkan lagu balungan dalam wilayahnya yang terbatas.
               6.Kethuk dan Bonang
     Kenong merupakan satu set instrumen jenis mirip gong yang berposisi horizontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam member batasan struktur suatu gendhing, kenong adalah instrument kedua yang paling penting setengah gong.
Kethuk sama dengan kenong, fungsinya juga sama dengan kenong. Kethuk dan kenong selalu bermain jalin-menjalin, perbedaannya pada irama bermainnya saja.
              7. Gender
      Instrumen terdiri dari bilah-bilah metal ditegangkan dengan tali di atas bumbung-bumbung resonator.
Gender ini dimainkan dengan tabuh berbentuk bulat (dilingkari lapisan kain) dengan tangkai pendek.
Sesuai dengan fungsi lagu, wilayah nada, dan ukurannya, ada dua macam gender:
- gender barung dan
- gender panerus.
             8. Gambang
      Instrumen dibuat dari bilah – bilah kayu dibingkai pada gerobogan yang juga berfungsi sebagai resonator.Berbilah tujuh-belas sampai dua-puluh bilah, wilayah gambang mencakup dua oktaf atau lebih.Gambang dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan tangkai panjang biasanya dari tanduk/sungu.Kebanyakan gambang memainkan gembyangan (oktaf) dalam gaya pola pola lagu dengan ketukan ajeg.Gambang juga dapat memainkan beberapa macam ornamentasi lagu dan ritme, seperti permainan dua nada dipisahkan oleh dua bilah, atau permainan dua nada dipisahkan oleh enam bilah, dan pola lagu dengan ritme – ritme sinkopasi
            .9.  Rebab
      Instrumen kawat-gesek dengan dua kawat ditegangkan pada selajur kayu dengan badan berbentuk hati ditutup dengan membran (kulit tipis) dari babad sapi.Sebagai salah satu dari instrumen pemuka, rebab diakui sebagai pemimpin lagu dalam ansambel, terutama dalam gaya tabuhan lirih.
Pada kebanyakan gendhing-gendhing, rebab memainkan lagu pembuka gendhing, menentukan gendhing, laras, dan pathet yang akan dimainkan. 
            10. Siter
      Siter merupakan bagian ricikan gamelan yang sumber bunyinya adalah string (kawat) yang teknik menabuhnya dengan cara di petik. Jenis instrumen ini di lihat dari bentuk dan warna bunyinya ada tiga macam, yaitu siter, siter penerus (ukurannya lebih kecil dari pada siter), dan clempung (ukurannya lebih besar dari pada siter). Dalam sajian karawitan klenengan atau konser dan iringan wayang fungsi siter sebagai pangrengga lagu.
           11.  Suling

      Jenis instrumen gamelan lainnya yang juga berfungsi sebagai pangrengga lagu adalah suling. Instrumen ini terbuat dari bambu wuluh atau paralon yang diberi lubang sebagai penentu nada atau laras. Pada salah satu ujungnya yaitu bagian yang di tiup yang melekat di bibir diberi lapisan tutup dinamakan jamangan yang berfungsi untuk mengalirkan udara sehingga menimbulkan getaran udara yang menimbulkan bunyi atau suara Adapun teknik membunyikannya dengan cara di tiup. Di dalam tradisi karawitan, suling ada dua jenis, yaitu bentuk suling yang berlaras Slendro memiliki lubang empat yang hampir sama jaraknya, sedangkan yang berlaras Pelog dengan lubang lima dengan jarak yang berbeda. Ada pula suling dengan lubang berjumlah enam yang bisa digunakan untuk laras Pelog dan Slendro. Untuk suling laras Slendro dalam karawitan Jawatimuran apabila empat lubang di tutup semua dan di tiup dengan tekanan sedang nada yang dihasilkan adalah laras lu (3), sedangkan pada karawitan Jawatengahan lazim dengan laras ro (2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar