Mungkin, terlalu sulit untuk menceritakan seekor
kucing kesayangan yang telah menemani kurang lebih 7 bulan.
Kucing
yang saya dapat dari seorang lelaki yang bernama Mr.O , tadinya sesegukan.
hanyalah kucing persia flatnose biasa yang berumur 3 bulan sama seperti
kucing
persia yang pada umumnya, hanya saja kelebihan dan kekurangan kucing
saya berhidung
flatnose, mempunyai 3 warna (coklat, hitam, dan putih), dan
mempunyai cacat diekor
belakangnya. Pertama, bertemu kucing yang diberikan oleh
Mr.O , awalnya sempat
takut, saya yang awalnya belum pernah sama sekali
memelihara kucing, bingung dan
takut, apa yang pertama yang harus saya lakukan.
Kucing, yang saya temui pada malam
itu, membuat saya takut. Hobi kucing saya,
yang suka menggigit membuat saya tak
berani untuk memegang ataupun
menggendongnya. Mata kucing saya yang belok membuat
saya tertarik dan tetap
ingin memeliharanya. Kucing yang terlihat unyu dan juga
masih kecil, membuat saya
ingin membawanya pulang kekosan. Namun,Mr.O berkata
pada saya, kalau saya
ini belum mengerti cara memelihara kucing, untuk sementara
waktu Mr.O yang
merawat kucing saya. Setiap,
hari saya berkunjung ke kosan
Mr.O hanya untuk
melihat kucing yang membuat saya, tertarik untuk segera merawatnya.
Setiap,
melihat tingkahnya yang tak bisa diam, membuat saya setiap hari merasakan
kangen cengan tingkah seekor kucing yang menggemaskan ini. Karena,belum
mempunyai nama , saya dan Mr.O memikirkan nama yang bagus dan unik untuk
seekor
kucing betina ini. Oleh pemiliknya terdahulu, kucing ini diberi nama “JENI”,
namun,
saya tak ingin memberi nama yang sama seperti pemiliknya yang terdahulu.
Karna,
bingung, pada saat itu teman kosan Mr.O sedang meminum minuman
bersoda sejenis
coca-cola, namun hanya beda nama merknya. Karena, nama
merknya yang unik yaitu
“MIRANDA” akhirnya saya dan Mr.O memberi nama kucing
saya dengan nama “MIRANDA”.
Banyak teman saya dan teman Mr.O tertawa
apabila mendengar nama kucing
saya , bernama Miranda. Namun,dari keunikan itu
daya menjadi merasa kucing saya
berbeda. Lambat-laun saya mengerti bagaimana
merawat kucing persia. Namun,saya
belum berani membawanya pulang kekosan.
Pada suatu hari, Miranda membuat ulah
dikosan Mr.O , Miranda muntah dikamar
teman Mr.O tidak hanya itu, Miranda juga
buang air besar sembarangan. Karena,
ulah Miranda yang membuat marah Mr.O ,akhirnya
Miranda dikandang, karena
Miranda juga milik saya, akhirnya sayapun ikut membersihkan
bekas muntahan
Miranda yang jijik sekali rasanya. Entah ini sugesti atau
kode seekor kucing, setia
berada di kosan Mr.O Miranda selalu membuat ulah yang
membuat marah Mr.O,
karena lama-lama kelamaan membuat Mr.O marah, akhirnya
Miranda hijrah
kekosan saya. Pertama kalinya, Miranda masuk ruangan yang berukuran
3x4,
ditambah warna kamar yang berwarna pink. Miranda, nampak asing saat masuk
pertama kalinya, namun disisi saya senang melihat Miranda dapat menemani saya.Hari
demi hari bulan demi bulan bulan, Miranda senang berada dalam kosan.
Dan tumbuh
dengan didampingi saya, Miranda yang nurut, Miranda suka menjilati
tangan, dan
Miranda yang suka mengigit membuat saya gemas. Namun, saya karna
bawaan Miranda
yang kurus membuat saya sedih melihat tubuh Miranda yang kurus
yang sudah memasuki
usi 5 bulan. Liburan semesteran tiba, dimana saya akan
membawa pulangkerumah
saya yang berada di Salatiga. Berada, ditempat yang
berbeda membuatbingung
dan harus beradaptasi kembali. Karena, orang-orang
rumah saya yang semuanya
tak menyukai kucing, mau tak mau saya yang
mengurus Miranda sendiri.Tapi,
entah mengapa, mungkin karena tingkah Miranda
yang lucu dan suka diajak berinteraksi.
Membuat, ibunya saya menyukai Miranda ,
dan hampir semuanya menjadi menyukai
keberadaan Miranda. Hampir 2 bulan
Miranda berada dirumah saya, dalam waktu
2 bulan , tubuh dan bulunya berubeah
menjadi gendut dan berbulu panjang lebat. Melihat,
perubahan Miranda yang signifikan
membuat saya sangat senang. Akhirnya,waktu
liburan semesteran telah usai. Mau tak mau
saya harus membawa Miranda kembali
kekosan saya. Saat pertama kalinya, Miranda
sampai dikosan Mr.O , semua pada
terkejut melihat perubahan Miranda yang berbeda.
Miranda, yang mulai memasuki usia
7 bulan, mulai menunjukan ciri-ciri birahi. Disitulah,
Miranda sudah jarang
saya bawa
pulang kekosan saya. Dan pada itulah, saya harus
berpisah selama-lamanya dengan Miranda,
karna kosan Mr.O yang dekat dengan jalan
raya, rawan akan pencuri yang mencuri
apapun, tak tanggung-tanggung mecuri Miranda.
Miranda
yang membuat, saya sangat sayang dengan kucing untuk pertama
kalinya membuat
saya harus menangisi kepergiannnya semalam suntuk
Saya sadar , ini mungkin kesalahan saya. Namun, di
balik semua itu saya sadar , kalau kita menyayangi seseorang atau apapun itu
bentuknya, entah benda hidup ataupun benda mati, nantinya akan kehilangan juga.
Ini pelajaran bagi saya, bagaimana belajar untuk mengikhlakan walaupun semua
itu terasa perih.