Kamis, 23 Oktober 2014

CALL ME MIRANDA!

Mungkin, terlalu sulit untuk menceritakan seekor kucing kesayangan yang telah menemani kurang lebih 7 bulan.

            Kucing yang saya dapat dari seorang lelaki yang bernama Mr.O , tadinya sesegukan.  

hanyalah kucing persia flatnose biasa yang berumur 3 bulan sama seperti

kucing persia yang pada umumnya, hanya saja kelebihan dan kekurangan kucing

saya berhidung flatnose, mempunyai 3 warna (coklat, hitam, dan putih), dan

mempunyai cacat diekor belakangnya. Pertama, bertemu kucing yang diberikan oleh      

Mr.O , awalnya sempat takut, saya yang awalnya belum pernah sama sekali                         

memelihara kucing, bingung dan takut, apa yang pertama yang harus saya lakukan.             

Kucing, yang saya temui pada malam itu, membuat saya takut. Hobi kucing saya,                 

yang suka menggigit membuat saya tak berani untuk memegang ataupun                             

menggendongnya. Mata kucing saya yang belok membuat saya tertarik dan tetap              

ingin memeliharanya. Kucing yang terlihat unyu dan juga masih kecil, membuat saya       

ingin membawanya pulang kekosan. Namun,  Mr.O berkata pada saya, kalau saya            

ini belum mengerti cara memelihara kucing, untuk sementara waktu Mr.O yang                

merawat kucing saya.   Setiap, hari saya berkunjung ke kosan Mr.O hanya untuk  

melihat kucing yang membuat saya, tertarik untuk segera merawatnya. Setiap,

melihat tingkahnya yang tak bisa diam, membuat saya setiap hari merasakan                       

kangen cengan tingkah seekor kucing yang menggemaskan ini. Karena,belum                     

mempunyai nama , saya dan Mr.O memikirkan nama yang bagus dan unik untuk

seekor kucing betina ini. Oleh pemiliknya terdahulu, kucing ini diberi nama “JENI”,            

namun, saya tak ingin memberi nama yang sama seperti pemiliknya yang terdahulu.      

Karna, bingung, pada saat itu teman kosan Mr.O sedang meminum minuman              

bersoda sejenis coca-cola, namun hanya beda nama merknya. Karena, nama          

merknya yang unik yaitu “MIRANDA” akhirnya saya dan Mr.O memberi nama kucing

saya dengan nama “MIRANDA”. Banyak teman saya dan teman Mr.O tertawa            

apabila mendengar nama kucing saya , bernama Miranda. Namun,dari keunikan itu

daya menjadi merasa kucing saya berbeda. Lambat-laun saya mengerti bagaimana

merawat kucing persia. Namun,saya belum berani membawanya pulang kekosan.    

Pada suatu hari, Miranda membuat ulah dikosan Mr.O , Miranda muntah dikamar

teman Mr.O tidak hanya itu, Miranda juga buang air besar sembarangan. Karena,

ulah Miranda yang membuat marah Mr.O ,akhirnya Miranda dikandang, karena      

Miranda juga milik saya, akhirnya sayapun ikut  membersihkan bekas muntahan   

Miranda yang jijik sekali rasanya. Entah ini sugesti atau kode seekor kucing, setia

berada di kosan Mr.O Miranda selalu membuat ulah yang membuat marah Mr.O,     

karena lama-lama kelamaan membuat Mr.O marah, akhirnya Miranda hijrah              

kekosan saya. Pertama kalinya, Miranda masuk ruangan yang berukuran 3x4,              

ditambah warna kamar yang berwarna pink. Miranda, nampak asing saat masuk             

pertama kalinya, namun disisi saya senang melihat Miranda dapat menemani saya.Hari

demi hari bulan demi bulan bulan, Miranda senang berada dalam kosan.               

Dan tumbuh dengan didampingi saya, Miranda yang nurut, Miranda suka menjilati            

tangan, dan Miranda yang suka mengigit membuat saya gemas. Namun, saya karna        

bawaan Miranda yang kurus membuat saya sedih melihat tubuh Miranda yang kurus      

yang sudah memasuki usi 5 bulan. Liburan semesteran tiba, dimana saya akan                 

membawa pulang kerumah saya yang berada di Salatiga. Berada, ditempat yang               

berbeda membuat bingung dan harus beradaptasi kembali. Karena, orang-orang                   

rumah saya yang semuanya tak menyukai kucing, mau tak mau saya yang                           

mengurus Miranda sendiri.Tapi, entah mengapa, mungkin karena tingkah Miranda             

yang lucu dan suka diajak berinteraksi. Membuat, ibunya saya menyukai Miranda ,        

dan hampir semuanya menjadi menyukai keberadaan Miranda. Hampir 2 bulan          

Miranda berada dirumah saya, dalam waktu 2 bulan , tubuh dan bulunya berubeah  

menjadi gendut dan berbulu panjang lebat. Melihat, perubahan Miranda yang signifikan

membuat saya sangat senang. Akhirnya,waktu liburan semesteran telah usai. Mau tak mau

saya harus membawa Miranda kembali kekosan saya. Saat pertama kalinya, Miranda

sampai dikosan Mr.O , semua pada terkejut melihat perubahan Miranda yang berbeda. 

Miranda, yang mulai memasuki usia 7 bulan, mulai menunjukan ciri-ciri birahi. Disitulah,

Miranda sudah jarang saya bawa pulang kekosan saya. Dan pada itulah, saya harus

berpisah selama-lamanya dengan Miranda, karna kosan Mr.O yang dekat dengan jalan

raya, rawan akan pencuri yang mencuri apapun, tak tanggung-tanggung mecuri Miranda.

Miranda yang membuat, saya sangat sayang dengan kucing untuk pertama                       

kalinya membuat saya harus menangisi kepergiannnya semalam suntuk


Saya sadar , ini mungkin kesalahan saya. Namun, di balik semua itu saya sadar , kalau kita menyayangi seseorang atau apapun itu bentuknya, entah benda hidup ataupun benda mati, nantinya akan kehilangan juga. Ini pelajaran bagi saya, bagaimana belajar untuk mengikhlakan walaupun semua itu terasa perih.


Selasa, 21 Oktober 2014

inginku ungkapkan , namun jari-jari tangan ini yang bercerita

Mungkin banyak orang yang berkata kau tak pantas untukku.

Namun, tahukah kamu.

Kau jauh lebih pantas jadi penuntunku kelak.

 

Ketika kau menatapku,

aku memang bermata empat,

namun,berbeda dengan pandanganku.

Aku menatapmu dengan satu tatapan, 

yang menyimpan banyak harapan.

 

terlalu banyak rintangan hidup, yang kulewati

namun, rintangan yang terberat untuk melewati itu semua

adalah KAMU...

 

mudah untukku mengatakan sayang

namun, tahukah kamu sayang.....

sulit bagiku untuk berkata CINTA